Malaikat Mikail Bertugas Mengatur

Malaikat Mikail Bertugas Mengatur

Hasil Pencarian Jimitri Asma Malaikat Mikail

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

Malaikat yang bertugas menurunkan hujan

Hujan menjadi salah satu rahmat Allah SWT yang diturunkan ke bumi untuk kemaslahatan umat manusia dan alam semesta.

Atas kuasa-Nya lah tumbuhan dapat hidup di muka bumi. Hujan yang mengakibatkan banjir, longsor, dan kejadian alam lainnya sebagai bukti tidak terkelola dengan baik karunia yang Allah SWT berikan.

Dalam kitab yang ditulis Imam Ibnu Katsir, al-Bidayah wan-Nihayah menyebutkan bahwa malaikat Mikail memiliki tugas untuk mengurusi hujan, rezeki, dan menumbuhkan pepohonan.

Malaikat Mikail memiliki para pembantu yang selalu melaksanakan perintahnya atas perintah Allah SWT untuk mengatur pergerakan angin dan awan yang telah dikehendaki Allah SWT.

Imam Ibnu Katsir menulis dalam kitabnya, al-Bidayah wan-Nihayah, “Tidak ada setetes air pun yang turun dari langit melainkan disertai oleh Malaikat yang mengantarkannya ke tempatnya di bumi.”

Malaikat pemberi rezeki yang tak pernah tersenyum

Malaikat Mikail dikehendaki Allah SWT untuk menurunkan hujan dan menumbuhkan pepohonan, tugasnya ini membuat malaikan Mikail menjadi malaikat yang sangan khusyu dan takut kepada Allah SWT.

Hal ini terbukti saat Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra’Miraj dan ditemani oleh malaikat Jibril. Para malaikat dan penghuni langit menyambut kedatangan kekasih Allah, namun ada satu malaikat yang memperlihatkan wajah datarnya dan tidak tersenyum sama sekali atas kehadirannya.

Rasulullah SAW pun bertanya kepada Malaikat Jibril, "Siapa malaikat itu dan kenapa aku tidak pernah melihat ia tersenyum?"

Jibril pun menjawab "Ialah Mikail, Ia tidak pernah lagi tersenyum sejak Neraka diciptakan dan diperlihatkan padanya."

Allah SWT menciptakan Malaikat, yang sejatinya adalah makhluk tanpa hawa nafsu dan senantiasa hanya patuh kepada Allah SWT hingga malaikat kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui apa yg ada di neraka.

Begitu dahsyatnya siksaan dan panasnya api neraka yang membuat malaikat Mikail kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui

Malaikat Mikail kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui begitu panasnya api neraka berikut dengan siksaan yang ada di dalamnya.

Menahan matahari dengan sayapnya

Kisah ini terjadi pada suatu Subuh saat Rasulullah Muhammad SAW memimpin sholat berjemaah. Saat rukuk, malaikat Jibril datang dan membentangkan salah satu sayapnya ke punggung Nabi, sehingga membuatnya tidak bisa bangkit dari rukuk.

Tak sampai disitu, malaikat Mikail juga menahan matahari agar Subuh jadi melambat. Setelah Jibril pergi barulah Rasulullah bisa i'tidal dan meneruskan sholatnya hingga selesai. Ketika selesai sholat, salah seorang sahabat menanyakan tentang waktu rukuk yang lebih lama dari biasanya.

Nabi Muhammad SAW tidak mengetahui mengapa hal itu terjadi dan tidak bisa menanyakannya ke malaikat Jibril. Datanglah malaikat Jibril kemudian menceritakan apa yang terjadi kepada Nabi.

" Wahai Muhammad, Ali tergesa-gesa untuk ikut berjemaah, tetapi di depannya ada seorang lelaki tua Nasrani yang berjalan sangat pelan. Ali tidak mau mendahuluinya karena sangat memuliakan lelaki tua itu! Karena itu Allah memerintahkan aku untuk menahanmu dalam rukuk, agar Ali dapat ikut jemaah!"

Mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugas-tugasnya

Tak hanya membagikan rezeki kepada makhluk Allah SWT, malaikat Mikail juga sering mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugasnya.

Malaikat Jibril menjalankan tugasnya membelah dada Nabi Muhammad SAW untuk dicuci hatinya, karena akan diisi dengan iman, islam, yakin, dan sifat hilimia. Malaikat Mikail bertugas mengambilkan air zam-zam untuk mencuci hati Nabi Muhammad SAW.

Ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra' dan Mi'raj, malaikat Mikail bersama Jibril ikut mendampingi selama perjalanan. Malaikat Mikail juga menjalankan tugasnya bersama dengan malaikat Maut.

Malaikat Mikail menyampaikan lembaran pencabutan nyawa yang di dalamnya tertulis jelas nama, tempat, dan sebab-sebab pencabutan nyawa bagi orang yang dimaksud.

Melalui fakta tentang tugas malaikat Mikail, malaikat pemberi rezeki, Mama bisa mengambil hikmah penting dalam meyakini bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT dan selalu menjaga keyakinan agama hingga maut menjemput.

Suara.com - Mempercayai malaikat merupakan salah satu rukun iman yang harus dipercayai oleh seorang Muslim, seperti yang sudah dijelaskan dalam rukun iman kedua yang berbunyi “Iman kepada malaikat”.

Dari kutipan di atas dapat kita simpulkan bahwa mengimani malaikat hukumnya adalah wajib karena merupakan bagian dari rukun Islam, Iman secara bahasa memiliki arti meyakini atau mempercayai dengan segenap jiwa dan raga.

Di bawah adalah ulasan yang membahas tentang tugas malaikat Mikail.

Tugas Malaikat Mikail

Baca Juga: Tugas-tugas Malaikat Menurut Islam

Mikail merupakan salah satu malaikat Allah yang diberi tugas oleh Allah untuk membagikan rezeki yang datangnya dari Allah, perlu anda ketahui bahwasannya rejeki itu tidak hanya berupa material. Kesehatan, keamanan dan alam di sekitar kita juga merupakan rezeki yang Allah berikan kepada kita melalui malaikat Mikail.

Dengan penjelasan tersebut tentunya mengharuskan kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala pemberian yang ia berikan.

Nama Malaikat dan Tugasnya

Ada 10 nama malaikat yang wajib diyakini dan diimani oleh seorang Muslim, berikut adalah nama kesepuluh malaikat dan tugasnya:

Kontributor : Dhea Alif Fatikha

Baca Juga: Cak Nun Sebut Orang Jawa Lebih Licik Dari Yahudi, Ini Penjelasannya

Malaikat penurun hujan adalah Mikail. Ia merupakan satu dari 10 malaikat yang wajib diketahui oleh umat muslim.

Malaikat berasal dari kata jamak, yaitu malakun. Mereka merupakan makhluk yang Allah SWT ciptakan dari cahaya dan memiliki sayap.

Sayap malaikat berjumlah dua, tiga, dan empat. Karena ghaib, manusia tidak dapat melihat malaikat secara langsung dengan panca inderanya karena mereka hidup di alam yang berbeda dengan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan manusia, malaikat diciptakan untuk menunaikan tugas-tugas tertentu. Keberadaan malaikat dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al Fatir ayat 1.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Arab latin: Al-ḥamdu lillāhi fāṭiris-samāwāti wal-arḍi jā'ilil-malā`ikati rusulan ulī ajniḥatim maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā', yazīdu fil-khalqi mā yasyā`, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,"

Selain itu, manusia diperintahkan beriman kepada malaikat. Iman kepada malaikat termasuk ke dalam salah satu rukun iman yang wajib diimani oleh manusia.

Mikail bertugas sebagai malaikat pemberi rezeki

Malaikat Mikail diberi tugas oleh Allah SWT untuk mengatur urusan makhluk Allah SWT seperti, mengatur rezeki, mengatur air, menurunkan hujan atau petir, membagikan rezeki kepada manusia termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Rezeki tidak hanya berupa materi bagi manusia, namun bisa berupa hujan, angin, dan tanaman

Mikail sebagai Malaikat Penurun Hujan

Dikutip dari buku Aqidah Akhlak yang disusun oleh Taofik Yusmansyah, malaikat Mikail bertugas untuk mengatur hujan dan rezeki. Selain itu, dia juga menebarkan karunia Allah kepada seluruh alam.

Sementara itu, keberadaan malaikat Mikail disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 98, berikut bunyinya.

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ

Artinya: "Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir,"

Dalam buku Kitab Tauhid Anak tulisan S Herianto dan Liza Ulfa Maesura disebutkan bahwa malaikat Mikail juga memiliki tugas mengatur angin, bintang-bintang dalam galaksi, serta alam semesta secara keseluruhan.

Selain Mikail, malaikat lain juga memiliki tugasnya masing-masing. Mengacu pada sumber yang sama, berikut pemaparan mengenai tugas para malaikat.

1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada nabi serta rasul. Selain itu, Jibril juga mengawal Nabi Muhammad SAW melakukan Isra Mi'raj.

2. Malaikat Mikail bertugas mengatur rezeki kepada makhluk-makhluk Allah di muka Bumi, seperti tumbuhan, manusia, dan hewan. Dia juga yang mengatur hujan, angin, bintang-bintang, dan alam semesta.

3. Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala pada hari kiamat. Tiupan sangkakala pertama merupakan pertanda datangnya hari kiamat, sedangkan tiupan kedua menjadi tiupan hari kebangkitan.

4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk Allah SWT. Dia juga disebut sebagai malaikat maut.

5. Malaikat Munkar memiliki tugas menjaga alam kubur sekaligus menanyakan kepada ruh manusia di alam kubur yang telah meninggal dunia.

6. Malaikat Nakir bertugas bersama malaikat Munkar untuk memeriksa amalan orang mati.

7. Malaikat Atid memiliki tugas mencatat seluruh amal buruk yang dilakukan oleh manusia.

8. Malaikat Raqib, berkebalikan dengan Atid ia bertugas mencatat amal baik manusia.

9. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka.

10. Malaikat Ridwan, ia memiliki tugas untuk menjaga pintu surga.

Demikian pembahasan mengenai malaikat mikail sebagai malaikat penurun hujan beserta informasi terkait. Semoga bermanfaat.

Malaikat yang bertugas menurunkan air hujan adalah Mikail. Selain menurunkan hujan dan tugas-tugas yang telah disebutkan sebelumnya, dalam sebuah riwayat, Malaikat Mikail juga dikisahkan pernah menahan matahari.

Ceritanya dimulai ketika Rasulullah SAW memimpin shalat Subuh berjamaah. Tiba-tiba, malaikat Jibril datang dan membuka sayapnya di punggung Nabi yang sedang rukuk.

Aksi ini menyebabkan Rasulullah SAW melakukan rukuk lebih lama. Setelah Jibril pergi, beliau baru bisa bangkit kembali dan melanjutkan shalat hingga selesai.

"Apa yang terjadi ya Rasulullah, sehingga engkau memperlama rukuk tidak seperti biasanya?"

Menerima pertanyaan tersebut, Rasulullah SAW memberikan penjelasan...

"Ketika aku rukuk tadi, dan membaca subhana rabbiyal adzim, lalu hendak mengangkat kepalaku, tiba-tiba Jibril datang dan merentangkan sayapnya dipunggungku hingga lama sekali. Sampai sayap itu diangkat, barulah aku bisa mengangkat badan."

"Mengapa itu terjadi?" tanya sahabat lainnya.

"Aku tidak tahu dan aku tidak bisa bertanya kepada Jibril," jawab Nabi.

Maka Jibril datang dan menjelaskan peristiwa yang terjadi kepada Nabi.

"Wahai Muhammad, Ali ingin bergabung dalam jamaah, tetapi di hadapannya ada seorang lelaki Nasrani tua yang berjalan sangat pelan. Ali tidak ingin mendahuluinya karena menghormati lelaki tua itu. Oleh karena itu, Allah memerintahkan aku untuk menahanmu tetap dalam posisi rukuk, agar Ali bisa bergabung dengan jamaah!"

Penjelasan dari Malaikat Jibril ini mengagumkan Nabi. Jibril kemudian melanjutkan dengan kisah yang lebih mengagumkan. "Lebih mengagumkan lagi, Allah memerintahkan Malaikat Mikail untuk menunda peredaran matahari dengan sayapnya, sehingga waktu Subuh tidak berakhir karena menunggu Ali hadir!"

Kemudian, Rasulullah memanggil Ali untuk memastikan informasi dari Malaikat Jibril. "Apakah ini benar, Ya Rasulullah? Lelaki tua itu berjalan sangat lambat, dan saya tidak ingin mendahuluinya karena menghormatinya. Ternyata, dia tidak datang untuk shalat. Beruntung Anda masih rukuk, sehingga saya tidak ketinggalan shalat berjamaah dengan Anda!" jawab Ali.

Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang masing-masing darinya mengemban tugas yang berbeda, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Di antara mereka, ada empat pemimpin malaikat yang bertugas mengatur urusan dunia.

Hal ini diterangkan Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi dalam Kitab Al-Haba'ik fi Akhbar Al-Mala'ik dan diterjemahkan oleh Misbahul Munir. Imam As-Suyuthi menukil sebuah riwayat dari Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh dalam Kitab Al-'Azhamah, dan Al Baihaqi dalam Kitab Syu'ab Al-Iman dari Ibnu Sabith yang mengatakan,

"Urusan dunia ini diatur oleh empat malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut (Izrail), dan Israfil. Jibril ditugasi mengatur angin dan bala tentara. Mikail ditugasi mengatur tetesan air hujan dan tumbuh-tumbuhan. Malaikat Maut ditugasi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil turun membawa perintah dan urusan kepada mereka."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malaikat Jibril, Mikail, Izrail, dan Israfil adalah makhluk yang pertama kali diciptakan Allah SWT dan yang terakhir dimatikan Allah SWT. Mereka juga menjadi makhluk yang paling awal dihidupkan kembali oleh Allah SWT. Pendapat ini bersandar pada riwayat Abu Asy-Syaikh dari Wahab yang berkata,

"Keempat malaikat tersebut--yaitu Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Malaikat Maut--merupakan makhluk yang pertama kali diciptakan Allah, yang terakhir dimatikan Allah, dan yang paling awal dihidupkan kembali oleh Allah. Mereka itu adalah para malaikat yang mengatur segala urusan dan membagikan segala urusan."

Tugas para pemimpin malaikat ini turut dijelaskan dalam riwayat Abu Asy-Syaikh dari Ibnu Sabith. Dikatakan, dalam Lauh Mahfuz terdapat segala urusan yang pasti terjadi hingga kiamat. Allah SWT menugaskan tiga malaikat untuk menjaga Kitab Induk itu.

Pertama, Malaikat Jibril. Ia mengemban tugas untuk menurunkan kitab kepada para rasul dan membawa kehancuran apabila Allah SWT berkehendak untuk menghancurkan suatu kaum, serta bertugas membawa kemenangan ketika terjadi peperangan.

Kedua, Malaikat Mikail. Allah SWT menugaskannya untuk menjaga, menurunkan hujan, dan menumbuhkan tanaman di bumi.

Ketiga, Malaikat Maut atau Izrail. Ia bertugas untuk mencabut nyawa. Apabila dunia telah lenyap, Allah SWT mengumpulkan malaikat untuk menjaga mereka dan membandingkannya dengan Ummul Kitab.

Disebutkan dalam Kitab Al La'alil Mashnu'ah karya Imam As-Suyuthi, di antara empat pemimpin malaikat tersebut, Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil-lah yang paling dekat dengan Allah SWT. Jarak mereka dari Allah SWT disebut sejauh perjalanan 50 ribu tahun. Adapun, posisinya, Jibril berada di samping kanan-Nya, Mikail berada di samping yang lain, dan Israfil berada di antara keduanya.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Malaikat adalah satu-satunya makhluk Allah SWT yang paling tunduk dan taat dengan seluruh perintah-Nya. Diciptakan dari nur atau cahaya, malaikat tidak memilikin pikirat maupun hawa nafsu.

Malaikat Mikail termasuk ke dalam sepuluh nama malaikat yang wajib diimani oleh selurut umat muslim, sebagaimana rukun iman ke-2.

Keberadaan malaikat Mikail disebutkan dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 98, Allah berfirman:

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَرُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰىلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ

“Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 98)

Tugas utamanya setiap malaikat adalah beribadah kepada Allah SWT dengan cara bertasbih sepanjang hari kepada-Nya. Popmama.com telah merangkum fakta tugas malaikat Mikail, malaikat pemberi rezeki. Simak penjelasannya yuk!